Rekrutmen dan Seleksi merupakan dua tahapan yang berbeda. Pada tahap rekrutmen, semua calon kandidat dimotivasi dan didorong untuk datang melamar, semakin banyak semakin baik sehingga menghasilkan kumpulan data pelamar. Bisa jadi satu posisi lowong yang diperlukan oleh suatu perusahaan akan mendapatkan seratus orang yang datang melamar. Hal ini berbeda dengan Seleksi, Seleksi adalah tahap penyeleksian dan menerima pelamar yang memiliki kualifikasi serta kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, sedangkan pelamar-pelamar tidak memiliki kualifikasi yang sesuai atau tidak cocok dengan persyaratan yang ditentuakan akan ditolak. Rekrutmen dan Seleksi pada umumnya merupakan tugas dari Departemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Department) atau ada juga yang menyebutkannya bagian personalia.
Recruitment merupakan proses menghasilkan suatu kelompok pelamar yang memenuhi syarat untuk pekerjaan. Recruitment menjadi hal yang tidak bisa lepas dari strategi bisnis perusahaan. Karena unsur yang diperlukan dalam mencapai salah satu tujuan perusahaan adalah orang-orang yang memiliki keterampilan yang tepat dan pada waktu yang tepat. Maka dari itu recruitment harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar strategi bisnis perusahaan berjalan dengan sempurna karena memiliki tim yang tepat.
Terlepas dari kemajuan teknologi dalam industri rekrutmen, tantangan untuk menemukan orang yang tepat tetap ada. Pengusaha berjuang untuk menemukan kandidat ideal untuk berbagai posisi kosong adalah pemandangan umum. Karena lonjakan mendadak jumlah orang yang masuk dan keluar dari dunia kerja sehubungan dengan pandemi, proses rekrutmen menjadi lebih menantang.
Proses rekrutmen berkaitan dengan mengidentifikasi dan mengembangkan kandidat yang ideal untuk posisi yang berbeda dalam suatu organisasi. Mencocokkan keterampilan dan pengetahuan individu dengan kebutuhan perusahaan dan tugas pekerjaan diperlukan. Prosesnya juga mencakup menemukan kandidat yang sesuai dengan nilai dan misi organisasi. Itu bisa formal atau informal. Ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti memposting posisi di papan kerja, menggunakan perusahaan pencari, dan bertemu dengan teman dan keluarga. Dalam proses seleksi, langkah awal adalah mengumpulkan informasi tentang kandidat potensial. Ini adalah salah satu aspek rekrutmen yang paling penting.
Sementara itu, proses seleksi bersifat formal karena membutuhkan konsistensi secara menyeluruh untuk menghindari potensi masalah di kemudian hari. Selama proses seleksi, kandidat diberi kesempatan untuk memberikan wawasan tentang diri mereka di luar apa yang sebelumnya disajikan pada formulir aplikasi mereka.
Melalui wawancara, baik kandidat maupun pewawancara dapat lebih mengenal satu sama lain. Ini juga memungkinkan mereka untuk mengevaluasi apakah kandidat cocok untuk posisi tersebut. Proses seleksi dapat berdampak besar pada anggaran perusahaan. Bisa sangat mahal bagi perusahaan untuk membuat pilihan yang tepat, tetapi harus kembali ke papan gambar jika membuat pilihan yang salah. Selain gaji, biaya yang terkait dengan pemilihan yang salah dapat mencakup pelatihan dan pengembangan, lisensi, dan biaya terkait lainnya.
Seleksi adalah proses perusahaan dalam memilih kandidat terbaik yang ingin dipekerjakan. Sehingga proses ini penting karena mempekerjakan sumber daya yang baik dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Begitu juga sebaliknya, jika dalam recruitment buruk dengan proses seleksi yang buruk, maka biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi untuk mengganti sumber daya yang buruk tersebut.
Untuk mencapai tujuan organisasi, penting untuk perusahaan mengevaluasi berbagai atribut dari masing-masing kandidat seperti experiences, skills, qualifications, sifat secara keseluruhan dan lainnya. Dalam proses selection ini, kandidat yang terbaik yang paling sesuai akan dipilih sedangkan yang lainnya akan tersingkir karena tidak cocok untuk pekerjaan yang dibutuhkan. Walaupun prosesnya terlihat sederhana, namun dalam praktiknya agak rumit. Kerumitan itu berasal dari hukum tentang praktik recruitment dan sebagian lagi berasal dari apa yang kita ketahui yaitu test psikologi dan penggunaannya.
Strategi Recruitment dan Selection yang Efektif
1. Membangun employer branding Salah satu strategi rekrutmen yang efektif untuk menarik kandidat terbaik bisa kamu mulai dengan membangun employer branding yang kuat. Penelitian menyebutkan bahwa perusahaan dengan employer brand yang baik dapat menaikkan jumlah pelamar yang berkualitas hingga 50%. meski terbilang efektif, cara ini sedikit lebih sulit karena memerlukan waktu yang panjang dan modal yang tidak sedikit. Meski begitu, melihat dampak positif jangka panjang yang dapat perusahaan terima dari employer branding, tidak ada salahnya jika kamu mulai membangun employer branding sebagai strategi rekrutmen dalam perusahaan dari sekarang. Mulailah membangun employer branding dengan menganalisa keunikan perusahaan, merancang pesan selaras dengan nilai perusahaan, membangun keterlibatan karyawan dan memilih channel penerapan dengan tepat. 2. Manfaatkan kekuatan media sosial Bila kamu ingin menggaet kandidat berkualitas dari generasi millenial, pastikan untuk memasukan media sosial ke dalam strategi rekrutmen karyawan di perusahaan. Platform yang satu ini dapat kamu gunakan tidak hanya untuk mengiklankan lowongan pekerjaan, namun juga menemukan bakat, dan berkomunikasi langsung dengan para kandidat potensial lainnya. Meski demikian, samahalnya seperti membangun employer brand, strategi rekrutmen memanfaatkan media sosial tidak sesederhana hanya membuat profil dan menjangkau kandidat. Kamu harus terus menjaga persona di media sosial dengan strategi yang tepat dan secara aktif terus melibatkan keterlibatan pengikut di media sosial guna mendukung reputasi dan melancarkan strategi rekrutmen yang tengah kamu jalankan. 3. Tingkatkan kualitas interview kerja Bila selama ini kamu bertanya-tanya kenapa kandidat seringkali menolak tawaran kerja padahal gaji yang kamu berikan cukup tinggi, cobalah evaluasi proses wawancara kerja yang telah kamu lakukan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pengalaman wawancara kerja dengan kesan buruk dapat mengubah pendapat kandidat terhadap perusahaan yang mereka minati. Karena itu evaluasi kembali proses dan kualitas wawancara kerja yang selama ini telah kamu lakukan. Pastikan proses tersebut membuat kandidat puas karena mereka mendapatkan informasi yang tepat mengenai peran dan skill yang dicari serta kesempatan untuk bertanya pada perekrut. Sehingga meskipun pada akhirnya mereka tidak mendapatkan peran tersebut, citra positif perusahaan sebagai pemberi kerja tetap dapat dipercaya. 4. Buat program referensi karyawan Strategi rekrutmen lain yang dapat kamu pertimbangkan adalah dengan membuat program referensi karyawan. Dengan membuat program ini kamu bisa mendapatkan rujukan siapakah orang-orang yang tepat untuk menduduki posisi yang dibuka di perusahaan. Selain membuka peluang mendapat kandidat terbaik, menerapkan program ini juga bisa menjadi cara lain untuk meningkatkan kepuasan karyawan. Pasalnya, kamu dapat memberikan insenstif sebagai bentuk balas jasa terhadap karyawan yang sudah memberikan rujukan kandidat-kandidat terbaik untuk bergabung bersama perusahaan. 5. Cari kandidat pasif Terkadang cara tepat dalam strategi rekrutmen karyawan yang efektif adalah dengan mengincar kandidat-kandidat yang tidak sedang aktif mencari kerja. Penelitian menyebutkan bahwa 85% karyawan di dunia tidak keberatan mengubah pekerjaan mereka demi kesempatan yang lebih baik. Itu sebabnya tak ada salahnya untuk melakukan pendekatan pada kandidat-kandidat pasif dari sekarang. Meski begitu, ingatlah buatlah proses rekrutmen menjadi lebih mudah dan gampang agar mereka pun termotivasi untuk menerima tawaran perekrutan dari perusahaanmu.