Kecepatan website ternyata mempengaruhi kualitas SEOnya. Faktanya mesin pencari google lebih menyukai website yang memiliki kecepatan bagus dibandingkan dengan yang tidak. Nah, saat ini apakah website yang Anda miliki cepat atau lambat?
Salah satu aspek terpenting dari sebuah website adalah kecepatan loadingnya. Kenyamanan pengunjung akan dipengaruhi oleh seberapa cepat website kalian. Jika waktu buka website terlalu lama, maka bisa dipastikan bahwa pengunjung tidak akan bertahan. Selain itu jika website kalian lambat, peringkat di Google juga akan berpengaruh, karena Google tidak suka website yang lambat. Maka penting bagi kalian yang memiliki website untuk selalu cek kecepatan website kalian.
Kalau website Anda lambat, maka Anda harus segera memperbaikinya dengan cara mempelajari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan website yang akan saya ulas berikut ini. Simak selengkapnya sekarang juga.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Website
1. Performa Server Kurang Optimal
Performa server menjadi salah satu kunci dari kecepatan website. Server berfungsi sebagai tempat unutuk menyimpan semua data dari website sekaligus melayani permintaan data dari para pengunjung website tersebut. Jika server yang digunakan kurang optimal, website akan menjadi lambat. Ada dua faktor utama yang akan mempengaruhi kecepatan website antara lain jenis server yang digunakan dan lokasi server.
Pada saat ini, Apache memang merupakan server paling populer. Akan tetapi, LiteSpeed terbukti memiliki performa yang lebih baik. Dari sebuah hasil uji coba, Litespeed memberikan hasil 84 persen lebih cepat dari Apache. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa jenis server yang kalian gunakan akan sangat mempengaruhi kecepatan website. Selain jenis server yang digunakan, lokasi server juga faktor penting. Semakin jauh lokasi server dari pengunjung, semakin lama juga proses untuk melayani permintaan data.
Jadi, jika pengunjung kalian mayoritas dari Indonesia, sebaiknya gunakan server yang berlokasi di Indonesia dan gunakan jenis server yang memiliki performa yang baik juga agar proses loading website menjadi lebih optimal.
2. Menggunkan Gambar tanpa Optimasi
Untuk membuat konten yang menarik, gambar sangat berperan penting untuk memberikan ilustrasi. Banyak website yang menggunakan gambar dengan kualitas terbaik dalam setiap postingan website-nya. Yang tidak disadari adalah sebagian besar gambar tersebut ternyata belum dioptimasi atau memiliki ukuran yang besar. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab website lambat untuk diakses.
File gambar yang besar akan memakan banyak bandwidth dan membebani server dalam proses loading-nya. Ketika pengunjung mengakses konten yang berisikan berbagai gambar dengan ukuran yang besar, proses loading akan menjadi lebih lama. Selain itu, penggunaan format gambar yang cenderung berukuran besar seperti GIF dan PNG juga dapat mempengaruhi loading website. Oleh karena itu, kalian dapat mengkompres atau mengecilkan ukuran setiap gambar yang ingin diupload ke website kalian.
3. Menggunakan Tema yang βBeratβ
Tampilan dari website yang manis memang akan mampu menarik pengunjung. Akan tetapi, bukan berarti boleh untuk mengorbankan performa dari website hanya demi tampilannya saja. Beberapa tema dengan atribut visual dan animasi yang menarik cenderung akan lebih berat. Hal itu dikarenakan, semakin banyak elemen tambahan seperti extra toolbar, slider, dan lain sebagainya. Semua itu membutuhkan lebih banyak kode pemrograman yang pada akhirnya akan membuat loading website menjadi semakin lama. Jika pengunjung mengaksesnya melalui ponsel menggunakan jaringan seluler dan tema yang digunakan belum mendukung mobile responsive.
4. Banyaknya Spam
Jika terus menerus menerima pesan yang tidak jelas, maka kalian telah menjadi korban spamming. Mayoritas spam memang dikhususkan untuk email. Akan tetapi pada saat ini sudah menyasar pada komentar yang ada di blog. Spam akan membuat para pengunjung website merasa tidak nyaman. Selain itu juga akan menurunkan kredibilitas dari suatu website. Namun, yang tak kalah penting adalah banyaknya spam akan membebani kinerja website. Jika terus terjadi, kecepatan website dapat menurun dan upaya SEO yang telah dilakuan juga akan terdampak.
5. Terlalu Banyak Iklan
Iklan dapat menjadi sumber penghasilan dari sebuah website. Akan tetapi dengan membanjiri website dengan terlalu banyak iklan akan menyebabkan website menjadi lebih lambat untuk diakses. Bukan hanya itu saja, dengan memasang iklan pada website akan mempengaruhi jumlah HTTP request atau permintaan data ke server. Idealnya jumlah HTTP request yang tercatat antara 30 sampai 50. Tetapi, jika sudah mencapai angka 400 request, tentu akan menghasilkan performa tidak baik untuk kinerja website.
6. Terlalu Banyak Plugin
Sebagian pemilik website sering tidak sadar bahwa telah memasang terlalu banyak plugin di website mereka. Plugin adalah software yang akan memberikan fungsi tambahan agar website bekerja lebih baik. Akan tetapi, jika terlalu banyak plugin yang terpasang justru akan menjadi bumerang. Semakin banyak plugin berarti semakin banyak juga resource yang diperlukan. Apalagi jika semua plugin berjalan bersamaan menjalankan fungsinya, proses loading website tentu akan menjadi lebih lama.
7. Penggunaan Konten Flash yang Berlebihan
Konten flash dapat membuat sebuah website lebih menarik karena mampu menampilkan animasi, konten audio dan video, hingga game dengan baik. Akan tetapi, bukan berarti menambahkan konten flash tidak akan menimbulkan suatu masalah. Pada kenyataannya, penggunaan konten flash ternyata memiliki beberapa dampak negatif. Dampak yang utama adalah ukuran dari file flash cenderung besar sehingga akan memakan lebih banyak resource server. Tidak hanya itu, proses download file ketika akan ditampilkan di browser juga lebih lama. Bahkan, konten flash terbukti kurang aman sehingga berpotensi mengganggu kestabilan dari website.
8. Database Overload
Menyimpan banyak data pada server akan mempengaruhi kecepatan website. Contohnya, ketika kalian memiliki terlalu banyak postingan pada website yang berisi file berukuran besar. Bahkan, tidak jarang terdapat banyak data tersimpan yang sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi. Contohnya, deleted post yang masih berada di Trash, atau beberapa plugin yang hanya dinonaktifkan tanpa dihapus. Penggunaan database yang terlalu besar juga terjadi jika kerap mengumpulkan data dari para pengunjung. Itulah alasan website membership rentan terhadap kendala website lambat.
9. Adanya Render Blocking JavaScript
Bagi sebuah website, JavaScript berguna untuk memberikan fungsi interaktif. Website akan lebih menarik dengan hadirnya konten yang dinamis. Akan tetapi, cara kerja JavaScript berpotensi menimbulkan render block yang menjadi penyebab website loading menjadi lebih lama. Render block adalah kondisi delay di mana semua file termasuk JavaScript harus loading secara sempurna, dan lalu ditampilkan. Cara kerja ini memang bertujuan unutk menampilkan halaman website yang sudah tertata rapi. Akan tetapi pengunjung akan dibuat menunggu selama proses berlangsung dan hanya akan melihat halaman kosong saja.
10. Pengelolaan Cache Kurang Baik
Caching adalah proses penyimpanan sementara file HTML agar halaman website lebih cepat unutk diakses pada permintaan berikutnya. Dengan cara ini, penggunaan bandwidth akan menjadi lebih minimal dan proses loading akan menjadi lebih cepat. Caching yang dimaksud di sini adalah server-side caching atau proses caching di server. Server yang digunakan sangat mempengaruhi kerja dari server-side caching ini. Bukan hanya itu, banyak pemilik website yang tidak melakukan optimasi website mereka dengan memasang cache plugin. Hal tersebut akan berdampak pada performa website yang menjadi kurang maksimal.
11. Salah Konfigurasi
Melakukan konfigurasi sesuai kebutuhan memang dapat meningkatkan performa website menjadi lebih baik. Yang perlu diingat adalah jika terjadi kesalahan konfigurasi, hasil yang didapat justru akan membuat website yang lambat untuk diakses. Beberapa pengaturan yang dapat dimodifikasi di antaranya pengaturan update, pengelolaan database, manajemen posting dan tautan. Bukan hanya itu, kesalahan konfigurasi juga dapat memunculkan pesan error. Hal ini berakibat tidak baik terhadap kepercayaan pengunjung pada website.
12. Tidak Didukung Dengan CDN
Content Delivery Network atau CDN dapat membantu website untuk loading lebih cepat. Hanya saja masih banyak website yang belum menggunakannya. CDN merupakan jaringan server global yang tersebar di berbagai negara. Setiap permintaan data akan dilayani oleh server terdekat jika menggunakan CDN. Jika tidak menggunakan CDN dan server berada di Amerika Serikat, maka pengunjung dari Indonesia harus mengakses server yang jauh tersebut. Tentu saja loadingnya akan menjadi lebih lama. Bukan hanya itu, banyaknya akses ke satu server secara bersamaan tentu akan berpengaruh pada performa server tersebut.
Itulah beberapa faktor umum yang mempengaruhi kecepatan akses sebuah website, semoga dengan informasi yang telah kami bagikan di atas dapat mempermudah anda untuk menciptakan website yang ringan dan nyaman untuk diakses pengunjung.