Puluhan desa di Purworejo, Jawa Tengah terendam banjir sejak Rabu (16/1)
lalu. Meski sempat air semakin meninggi dalam beberapa hari terakhir,
tapi kini air telah surut dan warga bisa beraktivitas tanpa menggunakan
perahu.
"Air di pemukiman sudah surut, secara umum warga sudah
dapat melaksanakan kegiatan dengan normal," kata Kepala BPBD Purworejo,
Sutrisno ketika dihubungi Senin (21/1/2019).
Banjir
yang semakin meluas sebelumnya sempat menggenangi 35 desa di 7
kecamatan. Penutupan dapur umur ini didasarkan pada rapat koordinasi
petugas terkait yang dilaksanakan di posko dapur umum Tagana di Desa
Bendungan, Kecamatan Grabag siang tadi. Penanganan banjir pun resmi
dicabut.
"Pada hari ini Senin 21 Januari 2019 siang bertempat di posko dapur umum Tagana Bendungan telah dilakukan rapat hasil assessment kondisi terakhir wilayah banjir oleh petugas. Atas dasar ini maka dapur umum dinyatakan ditutup," lanjutnya.
Sebelumnya, desa-desa di Kecamatan Grabag tersebut merupakan salah satu wilayah terparah yang terendam bahkan hingga lebih dari 1 meter. Untuk beraktivitas di luar rumah, warga terpaksa menggunakan perahu kayu maupun perahu dari batang pohon pisang.
Setelah banjir surut kini warga bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala. Meski demikian, warga diimbau untuk tetap waspada.
"Karena curah hujan diprediksi masih tinggi, warga kami imbau untuk tetap waspada dan segera melapor kepada petugas jika membutuhkan bantuan," tutupnya.